Apa yang harus dilakukan jika menghadapi mitomania?
Jika Anda memiliki kerabat, teman, saudara, atau bahkan pasangan yang suka bohong, Anda perlu menghadapinya dengan cara yang benar agar tidak terbawa situasi. Berikut adalah beberapa tips untuk menghadapi orang yang mythomania.
Terjadi kesalahan. Tunggu sebentar dan coba lagi.
Terjadi kesalahan. Tunggu sebentar dan coba lagi.
Terjadi kesalahan. Tunggu sebentar dan coba lagi.
Apa penyebab dari mythomania?
Penyebab dari seseorang suka berbohong memang belum diketahui pasti. Namun, beberapa psikolog memercayai faktor lingkungan berperan dalam membentuk karakter ini. Seseorang yang memiliki mitomania mungkin hidup di lingkungan yang meyakini bahwa manfaat berbohong lebih besar daripada risikonya.
Kebohongan juga bisa disebabkan oleh trauma masa lalu atau harga diri yang rendah. Dengan melakukan kebohongan, mereka berupaya untuk mengatasi trauma masa lalu dan menutupi rasa rendah diri.
Di samping itu, mythomania kerap dikaitkan dengan kondisi kesehatan mental seseorang. Orang yang suka berbohong sering muncul sebagai gejala dari penyakit atau gangguan mental tertentu yang lebih besar.
Beberapa kondisi yang dapat membuat seseorang rentan menjadi mitomania meliputi gangguan bipolar, attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD), narcissistic personality disorder (NPD), gangguan kepribadian ambang (borderline personality disorder), atau ketergantungan zat (kecanduan).
Bagaimana cara membedakan mythomania dan bohong biasa?
Bila dilihat dari tujuannya, bohong biasa dan mythomania adalah hal yang berbeda. Berdasarkan sebuah penelitian pada tahun 2016, kebohongan umum biasanya dapat dilakukan karena beberapa alasan, seperti:
Sementara itu, mythomania tidak berkaitan untuk memperoleh keuntungan dan bersifat kompulsif-impulsif. Mereka akan tetap berbohong walau sikap tersebut berdampak buruk bagi diri mereka sendiri.
Selain itu, mereka yang mengalami mythomania umumnya melakukan kebohongan yang bersifat fantasi. Biasanya mereka akan mengatakan kebohongan mengenai sesuatu yang mereka khayalkan dan digabungkan dengan fakta yang ada.
Sementara, kebohongan yang umum biasanya hanya mengenai hal-hal seputar perasaan, pendapatan, pencapaian, kehidupan seksual, dan mengenai usia.
Bagaimana cara mengatasi mythomania?
Penderita mythomania umumnya memerlukan pengobatan dengan pendekatan psikoterapi dan penggunaan obat-obatan tertentu. Seorang terapis, seperti psikolog atau psikiater, dapat membantu penderita menghadapi kondisi ini.
Melalui terapis, seseorang yang sering berbohong akan diidentifikasi apakah ia memiliki gangguan mental tertentu yang mendasarinya. Jika ya, terapis akan berupaya untuk mengatasi seluruh masalah kesehatan mental yang dimilikinya.
Meski demikian, melakukan perawatan melalui psikoterapi pun bisa sangat sulit dilakukan. Pasalnya, penderita mythomania bisa saja berkata tidak jujur selama perawatan berlangsung.
Oleh karena itu, jenis perawatan ini akan berjalan dengan efektif jika penderitanya sadar akan kondisinya dan mau menghentikan kebiasaan bohong yang dilakukannya. Jika dipaksa, penderita kondisi ini mungkin tidak akan bekerja sama.
Adapun metode psikoterapi yang dapat dilakukan bisa bermacam-macam. Anda mungkin akan melakukan konseling secara individual atau dilakukan dalam berkelompok.
Pada situasi tertentu, psikolog atau psikiater bisa saja menyarankan Anda untuk mendapatkan terapi tambahan, misalnya seperti konseling pernikahan, jika kebohongan yang Anda lakukan telah mengganggu hubungan Anda dengan pasangan.
Apa ciri-ciri seseorang yang mengalami mythomania?
Berikut adalah ciri-ciri orang yang memiliki mitomania:
Mereka yang mengalami kondisi ini kerap kali akan melakukan kebohongan dan merasa mendapatkan kesenangan dari sikapnya tersebut.
Meski mereka tampaknya merasa senang, di dalam hati mereka tetap merasa bersalah dan mengetahui bahwa itu hal yang buruk. Namun, mereka tetap akan berpura-pura dan menutupi perilaku mereka.
Anda mungkin pernah mengenal atau melihat seseorang yang sering berbohong. Saking seringnya ia berbohong, kita mungkin akan bertanya-tanya, apakah hobi berbohong termasuk gangguan psikologis? Dalam psikologi, istilah khusus untuk orang dengan kondisi ini adalah mitomania atau pseudologia fantastica. Yuk, ketahui lebih jauh dengan mitomania di bawah ini.
Mitomania atau mythomania merupakan suatu kondisi di mana penderitanya memiliki kebiasaan berbohong yang tidak dapat dikendalikan. Kebohongan ini juga dikenal dengan sebutan pathological lying.
Seseorang yang memiliki kondisi ini sering berbohong, bahkan untuk hal yang tidak menuntut mereka untuk terpaksa berdusta. Mereka mungkin lebih nyaman mengatakan hal tersebut daripada kebenaran, meski itu hal yang tidak penting sekalipun.
Penderita mythomania juga seringkali tidak memiliki motif atau alasan untuk berbohong. Mereka hanya mengucapkan kebohongan itu begitu saja, tanpa alasan atau tujuan tertentu.
Parahnya bagi orang yang mengidap mitomania, kebohongan sudah menjadi bagian besar dalam hidupnya. Kondisi tersebut kemudian merusak nama baiknya.
Tak jarang orang dengan kondisi ini memercayai dusta yang diucapkannya, sehingga tak bisa membedakan lagi mana yang fiktif dan mana yang nyata.
Mythomania syndrome pertama kali ditemukan oleh psikiater asal Jerman bernama Anton Delbrueck. Pada tahun 1891, Delbrueck memberikan nama pseudologia fantastica untuk menggambarkan sekelompok pasien yang kerap membual disertai unsur khayalan atau fantasi dalam cerita mereka.